Sonar
Prinsip kerja sonar berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. Alat ini diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis pada tahun 1914.
Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim pancaran kuat gelombang bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik) melalui air. Pada dasarnya SONAR memiliki dua bagian alat yang memancarkan gelombang ultrasonik yang disebut transmiter (emiter) dan alat yang dapat mendeteksi datangnya gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (reciver). Gelombang ultrasonik dipancarkan oleh transmiter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran, kemudian akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh pesawat penerima (reciver). Dengan mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai gelombang diterima lagi, maka dapat diketahui jarak yang ditentukan. Untuk mengukur kedalaman laut, SONAR diletakkan di bawah kapal. Dengan pancaran ultrasonik diarahkan lurus ke dasar laut, dalamnya air dapat dihitung dari panjang waktu antara pancaran yang turun dan naik setelah digemakan.
http://fikarramadhan.blogspot.co.id/2011/05/pemanfaatan-gelombang-ultrasonik-dalam.html
http://tempatkuberbagi40355.blogspot.co.id/2014/09/aplikasi-gelombang-bunyi.html
Sonar Sound Navigation and Ranging dapat digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh dengan cara
memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan merambat menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya
dasar laut. Ketika gelombang bunyi mengenai penghalang, sebagian gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu
yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur dengan cermat.
Data waktu dan cepat rambat bunyi di air laut dapat digunakan untuk menghitung jarak kedalaman laut dengan menggunakan
persamaan: =
s v × t
2 dengan:
s = Kedalaman lautan v = Kecepatan gelombang ultrasonik
t = Waktu tiba gelombang ultrasonik
Perhatikan Gambar 10.22 Untuk mengukur kedalaman laut, diperlukan transduser dan detektor. Transduser akan mengubah sinyal
listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan menimbulkan efek gema echo
memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan merambat menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya
dasar laut. Ketika gelombang bunyi mengenai penghalang, sebagian gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu
yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur dengan cermat.
Data waktu dan cepat rambat bunyi di air laut dapat digunakan untuk menghitung jarak kedalaman laut dengan menggunakan
persamaan: =
s v × t
2 dengan:
s = Kedalaman lautan v = Kecepatan gelombang ultrasonik
t = Waktu tiba gelombang ultrasonik
Perhatikan Gambar 10.22 Untuk mengukur kedalaman laut, diperlukan transduser dan detektor. Transduser akan mengubah sinyal
listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan menimbulkan efek gema echo
Sonar Sound Navigation and Ranging dapat digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh dengan cara
memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan merambat menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya
dasar laut. Ketika gelombang bunyi mengenai penghalang, sebagian gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu
yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur dengan cermat.
Data waktu dan cepat rambat bunyi di air laut dapat digunakan untuk menghitung jarak kedalaman laut dengan menggunakan
persamaan: =
s v × t
2 dengan:
s = Kedalaman lautan v = Kecepatan gelombang ultrasonik
t = Waktu tiba gelombang ultrasonik
Perhatikan Gambar 10.22 Untuk mengukur kedalaman laut, diperlukan transduser dan detektor. Transduser akan mengubah sinyal
listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan menimbulkan efek gema echo
memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan merambat menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya
dasar laut. Ketika gelombang bunyi mengenai penghalang, sebagian gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu
yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur dengan cermat.
Data waktu dan cepat rambat bunyi di air laut dapat digunakan untuk menghitung jarak kedalaman laut dengan menggunakan
persamaan: =
s v × t
2 dengan:
s = Kedalaman lautan v = Kecepatan gelombang ultrasonik
t = Waktu tiba gelombang ultrasonik
Perhatikan Gambar 10.22 Untuk mengukur kedalaman laut, diperlukan transduser dan detektor. Transduser akan mengubah sinyal
listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan menimbulkan efek gema echo
dan dipantulkan kembali ke kapal, kemudian ditangkap detektor.
151
Ilmu Pengetahuan Alam
Transduser Detektor
Gelombang ultrasonik
Pantulan gelombang
ultrasonik
Dasar laut Sumber : www.meritnation.com
Gambar 10.22 Mengukur Kedalaman Laut
Sistem penerima pada kapal akan melakukan penghitungan mengenai jarak objek, dengan menggunakan rumus yang telah kamu
pelajari sebelumnya. Selain untuk mengukur kedalaman laut, sonar juga banyak digunakan nelayan modern untuk menentukan lokasi di
mana ikan berada, kondisi ombak, dan kecepatan arus air laut. Tahukah kamu bahwa sonar ternyata menirukan proses lumba-lumba dalam
mencari mangsanya yang telah digunakan lumba-lumba sejak jutaan tahun lalu? Menakjubkan bukan? Mustahil seekor binatang mampu
memiliki sistem sedemikian menakjubkan atas kehendaknya sendiri. Sistem tak tertandingi pada lumba-lumba adalah bukti bahwa Tuhan
Maha Kuasa dan telah menciptakan hewan tersebut begitu sempurna.
151
Ilmu Pengetahuan Alam
Transduser Detektor
Gelombang ultrasonik
Pantulan gelombang
ultrasonik
Dasar laut Sumber : www.meritnation.com
Gambar 10.22 Mengukur Kedalaman Laut
Sistem penerima pada kapal akan melakukan penghitungan mengenai jarak objek, dengan menggunakan rumus yang telah kamu
pelajari sebelumnya. Selain untuk mengukur kedalaman laut, sonar juga banyak digunakan nelayan modern untuk menentukan lokasi di
mana ikan berada, kondisi ombak, dan kecepatan arus air laut. Tahukah kamu bahwa sonar ternyata menirukan proses lumba-lumba dalam
mencari mangsanya yang telah digunakan lumba-lumba sejak jutaan tahun lalu? Menakjubkan bukan? Mustahil seekor binatang mampu
memiliki sistem sedemikian menakjubkan atas kehendaknya sendiri. Sistem tak tertandingi pada lumba-lumba adalah bukti bahwa Tuhan
Maha Kuasa dan telah menciptakan hewan tersebut begitu sempurna.
http://nasywaayusy.blogspot.com/2018/03/aplikasi-getaran-dan-gelombang-dalam.html
https://text-id.123dok.com/document/1y90oxejy-ultrasonograi-usg-sonar-aplikasi-getaran-dan-gelombang-dalam-teknologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar