Televisi
Televisi dan Gelombang TV
A. Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
Smart Tv |
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)
Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.
Sekelompok keluarga berkebangsaan Amerika sedang menonton TV, 1958
Walaupun terdapat bentuk televisi lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun jenis televisi yang paling sering digunakan adalah televisi penyiaran, yang dibuat berdasarkan sistem penyiaran radio yang dikembangkan sekitar tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkekuatan tinggi untuk memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang televisi.
Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi yang ditetapkan antara 54-890 megahertz[1]. Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital.
Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu berbahaya untuk diobservasi secara langsung.
Televisi amatir (ham TV atau ATV) digunakan untuk kegiatan percobaan dan hiburan publik yang dijalankan oleh operator radio amatir. Stasiun TV amatir telah digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.
Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad ke-20 dan ke-21. Pada tahun 2010, iPlayer digunakan dalam aspek media sosial dalam bentuk layanan televisi internet, termasuk di antaranya adalah Facebook dan Twitter.
B. Gelombang TV
Gelombang TV |
Gelombang TV adalah gelombang elektromagnetik yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa gelombang TV mengandung informasi tidak hanya suara, tetapi juga informasi dalam bentuk gambar. Oleh karena itu, gelombang TV terdiri atas :
1. gelombang “blanking”, yang berfungsi menghaspus berkas elektron pada saat “retrace” pada proses “scanning” sebuah gambar.
2. gelombang sinkronisasi vertikal dan horizontal, yang berfungsi mensinkronkan proses scanning dalam arah vertikal dan horizontal.
3. gelombang AM, yang berfungsi membawa informasi gambar.
4. gelombang FM, yang berfungsi membawa informasi suara.
Jadi sinyal suara dikirimkan dalam bentuk modulasi FM, sedangkan gambar dalam bentuk modulasi AM. Oleh karena itu, suara yang dibawa oleh gelombang TV cenderung lebih tahan terhadap gangguan kelistrikan alam, sedangkan gambar lebih mudah terganggu.
Disamping itu, karena gelombang TV mengandung gelombang FM, maka agar siaran TV dapat diterima di tempat-tempat yang jauh biasanya diperlukan pesawat pemancar ulang (relay) disekitar tempat-tempat tersebut. Dan lebih dari itu, untuk memperoleh penerimaan siaran yang sangat baik, biasanya dibantu oleh satelit buatan yang dapat menangkap dan memancarkan ulang siaran TV tersebut. Fluktuasi arus listrik atau tegangan listrik yang sesuai dengan variasi intensitas cahaya biasa disebut sinyal video (video signal).
Frekuensi dari sinyal video ini berkisar antara 30 Hz sampai 4 MHz, bervariasi sesuai dengan isi gambar. Pulsa-pulsa sinkronisasi adalah getaran-getaran energi listrik yang dibangkitkan oleh osilator pada stasiun pemancar televisi. Pulsa-pulsa ini mengontrol frekuensi scanning horizontal dan scanning vertikal pada kamera di statsion pemancar dan pada pesawat penerima.
Pulsa-pulsa Blanking menjadikan berkas elektron tidak beroperasi (tidak bekerja) selama elektron kembali dari unjung garis horizontal ke posisi awal garis horizontal berikutnya, serta selama elektron kembali dari bawah ke atas pada arah. Proses ini terjadi di dalam kamera di statsion pemancar dan di dalam pesawat penerima televisi.
Radio
Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Frekuensi gelombang radio untuk pengiriman suara
Gelombang radio bisa ditransmisikan melalui metode AM dan FM.
Sebuah radio merek Bush lama
Miniature FM radio module.
Gelombang radio bisa ditransmisikan melalui metode AM dan FM.
Sebuah radio merek Bush lama
Miniature FM radio module.
Sejarah
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Stasiun radio paling awal menggunakan sistem radiotelegrafi dan tidak membawa audio. Agar siaran audio dimungkinkan, perangkat deteksi dan amplifikasi elektronik harus digunakan.
Sejarah penemuan radio dimulai di Inggris dan Amerika Serikat. Donald Mc. Nicol dalam bukunya Radio’s Conquest of Space menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh Dane, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik. Penemuan berikutnya adalah oleh tiga orang cendikiawan muda, di antaranya adalah James Maxwell berkebangsaan Inggris pada tahun 1865. Ia dijuluki scientific father of wireless, karena berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetik, yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897, Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil (19000 m)).
Selanjutnya, pada tahun 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Prancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian ((Kanuri) 1901) Dr. Lee De Forest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah.
Barulah pada tahun 1912 Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee De Forest.
Penggunaan radio sebagai alat atau media komunikasi massa pada awalnya diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Selanjutnya Le De Forrest melalui eksperimen siaran radionya, yang telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1916, sehingga ia dikenal sebagai pelopor penyiaran radio.
Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
Penggunaan awal
Radio pada awalnya digunakan dalam keperluan maritim untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan penerima di darat. Salah satu pengguna awal teknologi ini adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan teknologi ini yang paling dikenang adalah pada komunikasi antara operator di kapal RMS Titanic dengan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat.[1]
Siaran komersil radio mulai dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran komersil, siaran titik-ke-titik (point-to-point), termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada dekade 1920-an dan 1930-an. Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan menggunakan radar. Sekarang, terdapat banyak kegunaan dari gelombang radio, termasuk jaringan nirkabel, komunikasi segala jenis, dan juga penyiaran komersil radio.
Pada masa Perang Dunia II, radio digunakan untuk memberikan perintah dan berkomunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk mengirim pesan diplomatik saat kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania Raya. Selain itu, Amerika Serikat juga menyampaikan Program 14 dari Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.
Penemuan radio AM & FM dan penyiaran publik
Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam program serta hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik. Radio AM bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Ketika radio AM mulai umum digunakan, Armstrong menemukan masalah saat radio lain ditransmisikan menggunakan kekuatan sinyal yang sama. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan.
Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk. Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (sebagai penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Pasca Depresi besar
Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmitter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong. Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya.
Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika Serikat, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
Pasca Kemerdekaan RI
Sampai pada masa Awal Kemerdekaan RI, radio siaran masih dikuasai oleh Jepang hingga ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia berita ini tidak dapat disiarkan secara langsung melalui radio siaran. Akan tetapi akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat dikumandangkan di udara melalui radio siaran station call “Radio Indonesia Merdeka”.
Radio pertama yang berdiri dan menjadi milik Indonesia setelah kemerdekaan adalah Radio Republik Indonesia, yang didirikan pada 11 September 1945. Sampai akhir tahun 1966, RRI menjadi satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi radio siaran ditingkatkan. Sebagai media massa, RRI mempunyai fungsi menghibur, mendidik dan penerangan. Ketiga fungsi ini dilaksanakan oleh RRI. RRI hadir di tengah-tengah masyarakat, menjalankan misi (tujuan) mulia yang dapat dipertanggung jawabkan.
RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial, RRI berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.
Pada masa awal Orde Baru, sekitar 1966-1968,radio siaran swasta mulai tumbuh di Indonesia yang keberadaannya mengikuti berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Adapun payung hukum bagi keberadaan radio siaran swasta nasional Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah. Dikutip dari laman radio PRSSNI disebutkan bahwa dalam PP tersebut diatur mengenai fungsi, hak, kewajiban, dan tanggung jawab radio siaran, syarat penyelenggaraan, perizinan, dan pengawasannya.
Pada tanggal 16–17 Desember 1974, diselenggarakan Kongres Pertama Radio Siaran Swasta se-Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh perwakilan dari 173 radio siaran swasta dari 34 kota di 12 provinsi yang ada di Indonesia. Kongres tersebut menghasilkan keputusan dibentuknya sebuah organisasi bagi radio siaran swasta di Indonesia yang dinamakan Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia atau PRSSNI. Kemudian pada tahun 1983 diselenggarakan Munas ke IV PRSSNI di Bandung dan menghasilkan keputusan penggantian istilah “Niaga” dengan “Nasional”. Sehingga PRSSNI menjadi Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia.
Penemuan Gelombang Radio
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan, dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tetapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang
Penggunaan radio[sunting | sunting sumber]
Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal, dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam, dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah, dan komunikasi antara Angkatan Darat, dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilsonkepada Jerman melalui radio ketika perang.
Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa, dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon, dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat/kapal dengan penggunaan radar.
Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.
Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita, dan musik saja. Lihat pemrograman radio.
sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Radio
Roket Air
Roket air
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Roket air adalah salah satu jenis roket yang menggunakan air sebagai bahan bakarnya. Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Air dipaksa keluar oleh udara yang bertekanan, biasanya udara yang telah terkompresi.
Istilah "aquajet" telah digunakan di bagian Eropa, namun lebih dikenal umum dengan "roket air" dan di beberapa tempat mereka juga disebut sebagai "roket botol" (yang dapat membingungkan sebagai tradisional istilah ini merujuk pada sebuah kembang api di tempat lain).
Mesin roket air yang paling umum digunakan untuk mendorong model roket, tetapi juga telah digunakan pada model perahu, mobil, dan roket-dibantu glider.[1] Roket air juga populer di sekolah percobaan sains.
Operasi[sunting | sunting sumber]
- udara tekan ditambahkan yang menciptakan sebuah gelembung yang mengambang diatas air dan kemudian menekan volume udara di bagian atas botol.
- Botol dilepaskan dari pompa.
- Air didorong keluar nossel oleh udara terkompresi.
- Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti hukum Newton Ketiga
Sebagian botol diisi dengan air dan disegel. Botol kemudian bertekanan dengan gas, biasanya udara dikompresi dari sebuah Pompa sepeda, Kompresor udara, atau silinder sampai dengan 125 psi, tapi kadang-kadang CO 2 atau nitrogen dari sebuah silinder.
Air dan gas yang digunakan dalam kombinasi, menyediakan sarana untuk menyimpan energi potensial yang mampat, dan air meningkatkan Fraksi massa dan memberikan momentum yang lebih besar ketika dikeluarkan dari nozzle roket. Kadang-kadang aditif digabungkan dengan air untuk meningkatkan kinerja dalam berbagai cara. Sebagai contoh: garam dapat ditambahkan untuk meningkatkan densitas massa mengakibatkan reaksi yang lebih tinggi Dorongan spesifik. Sabun juga kadang-kadang digunakan untuk membuat busa padat di roket yang menurunkan kepadatan massa reaksi tetapi meningkatkan durasi dorong. Spekulasinya adalah bahwa busa bertindak sebagai kompresibel cairan dan meningkatkan dorongan ketika digunakan dengan nozzle De Laval.
Segel pada nosel roket kemudian dilepas dan pengusiran air cepat terjadi pada kecepatan tinggi sampai propelan telah digunakan dan tekanan udara di dalam roket turun menjadi tekanan atmosfer. Ada gaya total pada roket yang dibuat sesuai dengan hukum ketiga Newton. Pengusiran air sehingga dapat menyebabkan roket untuk melompat jarak cukup jauh ke udara.
Selain aerodinamis pertimbangan, ketinggian dan durasi penerbangan tergantung pada volume air, tekanan awal, roket nozzle ukuran, dan menurunkan berat roket. Hubungan antara faktor-faktor ini adalah kompleks dan beberapa simulator telah ditulis oleh para penggemar untuk menggali ini dan faktor-faktor lainnya.[2][3][4]
Sering kali tekanan pembuluh dibangun dari satu atau lebih menggunakan botol plastik minuman ringan, tetapi mencakup polikarbonat neon, pipa plastik, dan lainnya ringan tahan tekanan pembuluh silinder juga telah digunakan.
Biasanya memulai tekanan bervariasi 75-150 psi (500-1000 kPa). Semakin tinggi tekanan, semakin besar energi yang tersimpan.
Roket multi-botol dan roket multi-tahap[sunting | sunting sumber]
Membuat Roket Satu Botol dengan Peluncur
-
1Gulung sepotong kertas menjadi kerucut. Ini akan menjadi hidung kerucut pada roket, jadi Anda dibebaskan untuk menggunakan kertas berwarna atau kertas bermotif untuk menambahkan desain pada roket.[1]
-
2Bungkuslah hidung kerucut dengan selotip. Ini akan membuat hidung roket lebih kuat dan tahan air.
- Jika Anda ingin menambahkan warna pada roket Anda, Anda dapat menggunakan selotip berwarna untuk membungkus kerucut hidungnya.
- Anda juga dapat mengecat botol plastik jika ingin menghiasnya lebih banyak. Silahkan menambahkan desain atau logo pada botol plastik (atau bagian badan) dari roket.
-
3Tempelkan hidung roket pada dasar botol. Anda dapat menggunakan lem atau selotip.
- Cobalah untuk menempelkan dengan lurus pada botol dan pastikan terpasang dengan kuat.[2]
-
4Ambillah karton yang tipis dan potong 3-4 buah segitiga. Karena ini akan menjadi sirip dari roket Anda, cobalah untuk memotong degan sudut yang tepat supaya dapat membuat roket berdiri tegak.
- Gunakan karton, kertas konstruksi, atau map dari karton manila sebagai bahan membuat siripnya. Papan tanda “Dijual” atau “Disewa” juga dapat menjadi bahan sirip yang baik.
- Letakkan sirip roket pada bagian bawah roket.
- Tekukkan “tab” pada sisi-sisi sirip supaya dapat ditempelkan pada badan roket dengan mudah. Lalu, rekatkan atau lem untuk memasangnya.
- Jika Anda menjajarkan bagian bawah sirip dengan bagian bawah roket, maka roket Anda akan dapat berdiri sendiri.
-
5Tambahkan pemberat untuk memberatkan roket. Pemberat dapat berupa bahan apa pun yang memiliki bobot untuk roket dan memastikan roket dapat mendarat setelah diluncurkan.
- Gunakan lempung atau Play Doh sebagai pemberat karena bahan ini lembut, dapat dibentuk, dan tidak seperti kerikil atau kelereng, lempung tidak akan keluar dan tertumpah berantakan saat roket diluncurkan.[3]
- Cetak setengah cangkir Play Doh atau lempung pada permukaan dasar botol yang bergerigi untuk membentuk ujung yang membulat di bagian luar botol.
- Tutupi dengan selotip untuk menahannya.
-
6Isi botol dengan air. Tuangkan 1 liter air ke dalam botol.[4]
-
7Buatlah lubang yang sangat kecil pada sebuah gabus. Pastikan lubang yang dibuat berukuran sebesar katup pompa sepeda.
-
8Masukkan gabus sumbat ke dalam mulut botol. Anda juga dapat mengecilkan gabus gengan tang untuk memuatnya.
-
9Pasangkan katup pompa sepeda ke dalam lubang pada gabus. Pastikan terpasang erat pada gabus.
-
10Balikkan roket pada posisi yang benar. Pegang pada bagian leher botol dan katup pompa sepeda, dan arahkan menjauhi wajah Anda.
-
11Luncurkan roket botol Anda. Pastikan Anda sedang berada di ruang terbuka, di luar ruangan. Roket akan meluncur ke atas dengan cepat dan tinggi jadi singkirkan semua penghalang dan peringatkan semua orang di sekeliling Anda sebelum meluncurkannya. Untuk meluncurkan roket:[5]
- Pegang roket pada leher botol dan pompa udara ke dalamnya. Roket akan meluncur saat gabus tidak lagi dapat menahan tekanan yang semakin besar di dalam botol.[6]
- Lepaskan botolnya. Air akan terpancar kemana-mana saat botol meluncur, jadi bersiaplah untuk sedikit basah.
- Jangan mendekati roket saat Anda mulai memompa, bahkan jika terlihat seperti tidak akan terjadi apa-apa saat peluncuran, karena dapat mengakibatkan kecelakaan.[7]
2
Membuat Roket Dua Botol dengan Peluncur
-
1Potonglah bagian tutup dari salah satu botol. Gunakan gunting dan pemotong kertas. Anda akan menginginkan potongan yang rata dan halus supaya botol dapat direkatkan bersama dengan lurus dan rapi.[8]
- Memotong ujung botol yang bertutup akan membuat roket Anda lebih aerodinamik dan lebih kuat. Ujung yang membulat juga menjadikannya lebih lembut dan akan mencegah terjadinya kerusakan apa pun saat roket mendarat kembali.
-
2Jagalah agar botol lainnya tetap utuh. Ini akan menjadi ruang tembaknya yang akan menyimpan air dan tekanan udara. Ini juga akan dipasangkan pada peluncur, atau botol yang lain.
-
3Tambahkan cat untuk menghiasnya atau desain lainnya pada botol. Silahkan memberikan sentuhan personal Anda pada kedua botol roket dengan logo atau motif-motif.
-
4Tambahkan pemberat pada botol yang telah dipotong. Anda dapat menggunakan Play Doh, seperti langkah pada pembuatan roket satu botol, atau menggunakan pasir kucing. Pasir kucing adalah bahan yang murah, beratm dan saat terkena air, akan menempel di tempatnya.[9]
- Untuk memasukkan pasir kucing, miringkan botol yang telah dipotong dan tuangkan pasir kucing setinggi 1,25 cm. Lalu, tambahkan air untuk membasahi pasir kucing seluruhnya. Lalu tambahkan lagi pasir kucing setinggi 6 mm dan basahi kembali.
- Hindari terlalu banyak memasukkan pasir kucing, karena ini akan membuat satu lapisan pasir kucing yang kering dan dapat terlepas berantakan saat roket diluncurkan. Terlalu banyak atau terlalu berat pasir kucing juga dapat menyebabkan roket menabrak tanah terlalu keras saat mendarat.
- Keringkan dinding bagian dalam botol dan gunakan selotip untuk menjaga pasir kucing tetap di dalam.
-
5Rekatkan kedua botol. Sejajarkan sehingga botol yang telah dipotong berada di bawah botol yang utuh. Tekan kedua botol, supaya tepian botol yang telah dipotong membungkus bagian luar botol yang utuh dan rekatkan dengan selotip.[10]
-
6Ambillah karton yang tipis dan potong 3-4 segitiga. Karena ini akan menjadi sirip dari roket Anda, cobalah untuk memotong dengan sudut yang tepat. Dengan cara ini, sirip-siripnya akan menjaga roket botol tetap tegak dan memastikannya mendarat dengan mulus.
- Letakkan sirip roket pada bagian bawah roket.
- Tekukkan “tab” pada sisi-sisi sirip supaya dapat ditempelkan pada badan roket dengan mudah. Lalu, rekatkan atau lem untuk memasangnya.
-
7Buatlah lubang yang sangat kecil pada sebuah gabus. Pastikan lubang yang dibuat berukuran sebesar katup pompa sepeda.
-
8Masukkan gabus sumbat ke dalam mulut botol yang utuh. Anda juga dapat mengecilkan gabus dengan tang untuk memuatnya.
-
9Pasangkan katup pompa sepeda yang seperti jarum ke dalam lubang pada gabus. Pastikan terpasang erat pada gabus.
-
10Balikkan roket pada posisi yang benar. Pegang pada bagian leher botol dan katup pompa sepeda.
-
11Luncurkan roket botol Anda. Pastikan Anda sedang berada di ruang terbuka, di luar ruangan. Roket akan meluncur ke atas dengan cepat dan tinggi jadi singkirkan semua penghalang dan peringatkan semua orang di sekeliling Anda sebelum meluncurkannya. Untuk meluncurkan roket:[11]
- Pompakan udara ke dalamnya. Roket akan meluncur saat gabus tidak lagi dapar menahan tekanan yang semakin besar di dalam botol.[12] Ini biasanya terjadi pada tekanan 80 psi.[13]
- Lepaskan botolnya. Air akan terpancar kemana-mana saat botol meluncur, jadi bersiaplah untuk sedikit basah.
- Jangan mendekati roket saat Anda mulai memompa, bahkan jika terlihat seperti tidak akan terjadi apa-apa saat peluncuran, karena dapat mengakibatkan kecelakaan.[14]
Peringatan
- Berhati-hatilah saat menggunakan benda tajam untuk memotong botol atau karton, terlebih jika Anda berusia di bawah 10 tahun!
Hal yang Anda Butuhkan
Metode 1:
- Untuk membuat roket:
- Selembar kertas berukuran 20 cm x 28 cm
- Sebuah botol (sebuah botol berukuran 2 liter adalah ukuran yang baik untuk dijadikan roket, namun jika Anda ingin membuat roket mini, Anda dapat menggunakan botol air kemasan yang berukuran normal)
- Bahan sirip (karton tebal atau karton tipis dapat digunakan dengan baik)
- Selotip (untuk menghias dan merekatkan roket Anda)
- Gunting
- Play Doh atau lempung
- Lem (opsional)
- Untuk membuat peluncur roket:
- Air
- Pompa sepeda dengan katup jarum
- Gabus penutup
- Bor
- Mata bor seukuran katup pompa sepeda
Metode 2:
- Untuk membuat roket:
- Dua buah botol (dua buah botol berukuran 2 liter, atau dua buah botol air kemasan berukuran normal)
- Bahan sirip
- Gunting
- Selotip
- Play Doh atau pasir kucing
- Untuk membuat peluncur roket:
- Air
- Pompa sepeda dengan katup jarum
- Gabus penutup
- Bor
- Mata bor seukuran katup pompa sepeda
https://youtu.be/Z891qZD_uWM
https://youtu.be/XO-rI2OIecM
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Roket_air
https://id.wikihow.com/Membuat-Roket-Botol